Review Jujutsu Kaisen 0: Mengapresiasi Tokoh Sampingan dengan Paripurna
Jujutsu Kaisen 0 adalah film terbaru dari serial anime dengan nama sama yang sudah tayang kira-kira seminggu lebih di Indonesia. Di tengah popularitas anime yang merangkak, saya lupa kapan terakhir kali ada film anime tayang di semua merek bioskop di Indonesia. Jumlah penonton hingga resensi ini saya tulis bahkan telah mencapai 500 ribu. Antusiasme penonton untuk menonton film ini ternyata memang sebanding dengan suguhan laga aksi yang ditampilkan Sung Hoo Park dkk dalam produksi film pertamanya sebagai sutradara.
Jujutsu Kaisen 0 sendiri merupakan adaptasi dari manga dengan judul asli Tokyo Metropolitan Curse Technical School dari tahun 2017 atau satu tahun sebelum manga Jujutsu Kaisen terbit. Setelah serial utama Jujutsu Kaisen terbit, cerita ini dikoleksi menjadi volume khusus dengan judul Jujutsu Kaisen 0 . Hal ini karena baik latar belakang cerita maupun karakter yang hadir, semuanya sama dengan di Jujutsu Kaisen.
Okkotsu saat itu baru masuk ke SMA Tokyo Jujutsu Tech karena insiden khusus. Insiden itu adalah penghajaran secara misterius teman sekelas Okkotsu oleh roh kutuk. Usut punya usut, ternyata Yuta adalah manusia yang terkena kutukan dari roh kutuk kelas khusus bernama Rika Orimoto. Orimoto sendiri adalah teman masa kecil Okkotsu yang tewas lima tahun lalu dalam kecelakaan lalu lintas.
Film Jujutsu Kaisen 0 bisa dibilang terbagi dalam tiga arc mini. Pertama terkait masa lalu dan karakterisasi dari Okkotsu sendiri sebagai protagonis kita. Kedua, film membawa kita mendalami hubungan Okkotsu dengan rekan sekelasnya seperti Maki dan Inumaki lewat berbagai misi yang mereka lakukan. Terakhir, adalah kehadiran antagonis utama cerita ini, Geto.
Sebagai karakter utama, saya personal selalu menganggap Okkotsu sebagai protagonis lebih menarik dibandingkan Yuji Itadori. Hubungan personal antara dirinya dengan Orimoto bisa dibilang salah satu background story favorit saya dari keseluruhan franchise Jujutsu Kaisen setelah cerita Kento Nanami. Sangat sederhana, tapi penonton dapat berempati dengan Okkotsu secara cepat. Kadang cerita simpel bisa memberikan efek emosional besar dengan eksekusi yang baik. Apalagi performa dari Megumi Ogata dalam menghayati perannya memang tak perlu diragukan lagi.
Walaupun begitu, jika kamu mengharapkan film ini memberi ruang lebih untuk karakter sampingan seperti Maki dan Inumaki, mungkin kalian bakal sedikit kecewa. Mayoritas dari kehadiran Maki di layar hanya mengulang masalah dan motivasi sama dengan yang ada di serial anime. Sedangkan keberadaan Inumaki masih ada hanya sebagai alat plot agar karakter Okkotsu bisa berubah menjadi lebih proaktif dan percaya diri. Sayang karena anime Jujutsu Kaisen punya preseden menambah adegan orisinal untuk memperdalam karakter seperti dilakukan pada arc Nobara Kugisaki.
Selain itu, kita juga harus bicara soal tokoh antagonis utama kita yaitu Suguru Geto. Kehadiran Geto menjadi menarik karena di film ini, sejarah Geto sebagai salah satu murid SMA Tokyo Jujutsu Tech dan motivasinya dikupas lebih dalam daripada di serial animenya. Keberadaan Geto membuat penonton dapat melihat sisi lain dari Gojo yang jarang terlihat, yaitu sentimentalitas dirinya. Sayangnya, sekali lagi harapan saya akan adegan orisinal terkait para anggota dari grup Geto tidak terjadi.
Film Jujutsu Kaisen 0 tetap memiliki adegan original, hanya saja adegan tersebut semuanya adalah adegan pertarungan. Secara personal, saya lebih memilih film ini memberi ruang lebih untuk memperdalam hubungan Geto dengan para pengikutnya daripada lebih banyak adegan pertarungan baru melibatkan karakter sampingan ataupun murid SMA Kyoto Jujutsu Tech. Apalagi beberapa pengikut dari Geto bakal kembali lagi di iterasi Jujutsu Kaisen selanjutnya.
Bicara soal pertarungan, tentunya kita tidak bisa lanjut tanpa memberi pujian kepada sutradara Sung Hoo Park dan produser animasi Keisuke Seshita aka Seshimo karena berhasil mengumpulkan mayoritas kru dari anime Jujutsu Kaisen. Beberapa nama familiar seperti Kouki Fujimoto, Keiichiro Watanabe, dan Tatsuya Yoshihara, kembali lagi dalam produksi film ini.
Bahkan walau belum ada genga dari film Jujutsu Kaisen 0 di internet, saya sudah bisa kira-kira mana adegan yang dianimasikan Watanabe dan mana buatan Yoshihara. Pokoknya kalian pencinta animasi tak bakal kecewa melihat pertarungan pada 30 menit terakhir film ini.
Kru lainnya seperti desainer karakter Tadashi Hiramatsu, storyboard Yui Umemoto, hingga sutradara fotografi Teppei Ito juga kembali setelah ikut berkontribusi pada anime Jujutsu Kaisen. Ngomong-ngomong, soal sutradara fotografi ada satu hal lagi yang saya mau puji dari film ini yaitu compositing. Dibandingkan dengan serial animenya yang terkesan terburu-buru sehingga membuat banyak efek terlihat tidak terintegrasi dengan sempurna ke adegan, hal sebaliknya terjadi di film ini.
Tidak sekalipun saya merasa baik efek energi kutuk, efek asap, latar belakang, atau pencahayaan dari adegan mengganggu jalannya pertarungan para karakter kita. Bahkan perasaan saya, Ito lebih all out lagi dalam compositing terlihat dari pergerakan perspektif kamera saat adegan Geto melawan Okkotsu tidak membuat animasi pertarungan tersebut terasa terlepas dari elemen adegan lainnya. Mungkin ini adalah berkah dari film di mana jadwal produksi tidak sepadat serial anime, memungkinkan tim fotografi melakukan kerja mereka dengan sempurna.
Penilaian terakhir, film Jujutsu Kaisen 0 adalah tontonan yang wajib buat kalian penyuka serial animenya. Buat kalian yang masih baru terhadap Jujutsu Kaisen, saya sarankan untuk menonton serial animenya dulu. Itu karena banyak sampingan seperti Maki, Inumaki dan Gojo akan kamu apresiasi lebih dalam jika sudah menonton serial animenya. Namun, kalau kalian memang cuma datang mau nonton animasi laga super dinamis dan penuh aksi, maka Jujutsu Kaisen 0 bisa jadi hiburan yang tepat sepulang kerja.
Komentar
Posting Komentar